Langsung ke konten utama

BKKBN NTB Menyelenggarakan Workshop Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja Putri Sebagai Calon Ibu


Sebagai bagian dari proyek prioritas untuk mendukung Prioritas Nasional pada RKP 2019, Perwakilan BKKBN Provinsi NTB menggelar Workshop Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja Putri Sebagai Calon Ibu pada selama tiga hari, dari tanggal 10-12 April 2019 di Hoten Golden Palace, Mataram.

Plh Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Drs. Samaan, M.Si saat memberikan sambutan
Kegiatan yang dibuka oleh Plh Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Drs. Samaan M.Si tersebut diikuti oleh 30 peserta yang merupakan perutusan dari pengelola GenRe tingkat kabupaten, pengurus PIK R/M, dan anggota Forum GenRe NTB.
Dalam sambutannya Samaan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari output prioritas BKKBN dalam mendukung Prioritas Nasional dalam RKP 2019 terutama poin pertama yaitu Pembangunan Manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar. Diharapkan, para peserta workshop akan meneruskan informasi yang terima ke sasaran yang lebih luas.
Menurut pihak penyelenggara sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Panitia Wahyu Hidayat Yusuf, SS, M.Sc ditargetkan pada proyek penyiapan kehidupan berkeluarga ini adalah penyampaian informasi yang menjangkau 454 kelompok PIK R/M dan 139 kelompok BKR. Pelaksanaan proyek ini nantinya akan dievaluasi dan dilaporkan kepada Kantor Staf Kepresidenan secara berkala tiap Tri Wulan.
Sebagai sarana untuk menyampaikan informasi kepada kelompok kegiatan, pengelola akan dibekali materi dan panduan dalam bentuk file digital yang akan didistribusikan kepada kelompok-kelompok tersebut. Dengan demikian informasi mengenai penyiapan kehidupan berkeluarga akan lebih mudah diakses oleh para sasaran kegiatan. (ANH)

*Link materi workshop disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT DATANG DI ERA NEW SIGA

Terhitung dari tahun 2022 ini, pencatatan pelaporan program KKBPK beralih dari aplikasi SIDUGA kepada SIGA secara keseluruhan. Dengan perubahan ini, maka mekanisme captor akan mengalami perubahan yang cukup penting hingga tidak berlebihan jika menyebut perubahan ini sebagai era baru captor program KKBPK. Apa saja yang berubah? Secara indikator, sebetulnya ada banyak kemiripan antara sistem lama pada SIDUGA dengan yang ada pada SIGA terbaru ini. Akan tetapi perubahan yang cukup signifikan bisa dilihat pada jenis data yang diinput ke dalam sistem secara online. Pada sistem sebelumnya, input data online hanya membutuhkan data yang telah direkap dalam form F/II/KB dan Rek.Kec F/I/Dal. Adapun pada sistem SIGA terbaru ini, proses perekapan dilakukan secara otomatis oleh sistem, sehingga data yang diinput ke dalam sistem adalah data mentah atau data dasar. Sederhananya, SIGA terbaru akan membangun data basis yang bersifat by name by address, sehingga jauh lebih lengkap jika dibandingkan siste...

Musyawarah Cabang V IPeKB Indonesia DPC Kab. Sumbawa

Pada hari Selasa (31/8), Dewan Pengurus Cabang Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (DPC-IPeKB) Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan Musyawarah Cabang V. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses penyegaran pengurus 4 tahunan, yang mana pengurus periode sebelumnya akan berakhir pada bulan September 2021. Kegiatan ini menghadirkan anggota IPeKB dari unsur Penyuluh KB se Kabupaten Sumbawa sejumlah 23 orang. Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Sekertaris Dinas P2KBP3A, Fikri, S,KM yang memberikan arahan sekaligus membuka acara tersebut secara resmi. Dalam sambutannya, Fikri menyampaikan harapan agar IPeKb di masa yang akan datang bisa menjadi organisasi yang mampu menunjukkan keberadaannya meski dengan jumlah anggota yang sedikit. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) pengurus periode sebelumnya. LPj tersebut disampaikan oleh Ketua DPC periode 2017-2021, Dody Hidayat Jaya Miharja, SE. Untuk agenda selanjutnya, diadakan pemilihan Pengurus DPC IPeKB Kabupa...

Fenomena Resesi Seks: Ancaman atau Peluang

  Baru saja resesi ekonomi dinyatakan berakhir di Indonesia beberapa bulan yang lalu, saat ini negara-negara di Asia kembali terancam dengan isu resesi yang lain. Tapi kali ini bukan sektor ekonomi yang menjadi sasaran resesi. Untungnya juga, Indonesia tidak termasuk dari negara yang disebut terpengaruh resesi tersebut. Atau mungkin lebih tepatnya belum. Resesi yang dimaksud adalah kemerosotan dalam perilaku seksual atau ‘resesi seks’. Istilah ini sering muncul dalam pemberitaan media beberapa hari terakhir. Negara negara yang disebut mengalami resesi seks ini diantaranya Amerika Serikat, dan beberapa negara di kawasan Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Cina, dan terakhir Singapura. Istilah resesi seks sendiri mulai digunakan oleh jurnalis Amerika Serikat ketika membicarakan bagaimana  mood  untuk melakukan hubungan seksual dan menikah turun tajam di negara tersebut. Berita yang dikutip dari CNBC Indonesia menyebutkan hasil riset  W. Bradford Wilcox, Direktur Proyek...