Langsung ke konten utama

Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA)


Diantara sekian banyak stand pameran pada lokasi Pameran Pembangunan dalam rangka HARGANAS XXVI Kalimantan Selatan, termasuk yang cukup berkesan adalah stand Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalimantan Selatan. Pada pameran pembangunan yang berlangsung hamper seminggu lamanya tersebut, stand ini menyediakan beberapa layanan yang menarik mulai dari papan foto cita-cita, permainan interaktif sampai konsultasi langsung permasalahan orangtua dan anak.

Diantara program yang paling berkesan adalah Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA). Keberadan PUSPAGA sendiri sebetulnya sudah cukup lama di Indonesia yaitu telah diinisiasi sejak tahun 2016. Di Kalimantan Selatan sendiri telah ada 6 PUSPAGA yang tersebar dibeberapa kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. 
Dari stand ini banyak inspirasi tentang bagaimana kehadiran pemerintah dalam kehidupan keluarga di Indonesia dan membantu menciptakan keluarga yang harmonis. Dari penjelasan yang diberikan pada stand ini PUSPAGA memiliki 6 layanan yang diberikan kepada keluarga yaitu (1) konseling pengasuhan anak, (2) konseling individu, (3) konseling keluarga, (4) Konseling calon pengantin, (5) Layanan rujukan permasalahan keluarga dan (6) psikoedukasi.
Jenis layanan ini jika diperhatikan mencakup permasalahan-permasalahan yang dialami oleh keluarga-keluarga yang ada di Indonesia sehingga dapat diterapakan di semua daerah. Terkait dalam program yang ada di BKKBN, maka PUSPAGA ini akan sangat tepat jika diintegrasikan dengan program yang ada di Kampung KB. Terkhusus di wilayah kampung KB lingkungan Surya Bakti di kabupaten Sumbawa yang salah satu perhatiannya adalah untuk meningkatkan kesadaraan tentang Pendewasaan USia Perkawinan, maka kerangka layanan yang disediakan di PUSPAGA tampaknya akan mampu membantu pelaksanaan KIE di wilayah tersebut. Model pelayanan dengan pendekatan konseling (orang-perorang) tampaknya akan jauh lebih efektif untuk merubah mindset masyarakat dibandingkan dengan model penyuluhan yang bersifat massal.(ANH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT DATANG DI ERA NEW SIGA

Terhitung dari tahun 2022 ini, pencatatan pelaporan program KKBPK beralih dari aplikasi SIDUGA kepada SIGA secara keseluruhan. Dengan perubahan ini, maka mekanisme captor akan mengalami perubahan yang cukup penting hingga tidak berlebihan jika menyebut perubahan ini sebagai era baru captor program KKBPK. Apa saja yang berubah? Secara indikator, sebetulnya ada banyak kemiripan antara sistem lama pada SIDUGA dengan yang ada pada SIGA terbaru ini. Akan tetapi perubahan yang cukup signifikan bisa dilihat pada jenis data yang diinput ke dalam sistem secara online. Pada sistem sebelumnya, input data online hanya membutuhkan data yang telah direkap dalam form F/II/KB dan Rek.Kec F/I/Dal. Adapun pada sistem SIGA terbaru ini, proses perekapan dilakukan secara otomatis oleh sistem, sehingga data yang diinput ke dalam sistem adalah data mentah atau data dasar. Sederhananya, SIGA terbaru akan membangun data basis yang bersifat by name by address, sehingga jauh lebih lengkap jika dibandingkan siste...

Musyawarah Cabang V IPeKB Indonesia DPC Kab. Sumbawa

Pada hari Selasa (31/8), Dewan Pengurus Cabang Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (DPC-IPeKB) Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan Musyawarah Cabang V. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses penyegaran pengurus 4 tahunan, yang mana pengurus periode sebelumnya akan berakhir pada bulan September 2021. Kegiatan ini menghadirkan anggota IPeKB dari unsur Penyuluh KB se Kabupaten Sumbawa sejumlah 23 orang. Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Sekertaris Dinas P2KBP3A, Fikri, S,KM yang memberikan arahan sekaligus membuka acara tersebut secara resmi. Dalam sambutannya, Fikri menyampaikan harapan agar IPeKb di masa yang akan datang bisa menjadi organisasi yang mampu menunjukkan keberadaannya meski dengan jumlah anggota yang sedikit. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) pengurus periode sebelumnya. LPj tersebut disampaikan oleh Ketua DPC periode 2017-2021, Dody Hidayat Jaya Miharja, SE. Untuk agenda selanjutnya, diadakan pemilihan Pengurus DPC IPeKB Kabupa...

Fenomena Resesi Seks: Ancaman atau Peluang

  Baru saja resesi ekonomi dinyatakan berakhir di Indonesia beberapa bulan yang lalu, saat ini negara-negara di Asia kembali terancam dengan isu resesi yang lain. Tapi kali ini bukan sektor ekonomi yang menjadi sasaran resesi. Untungnya juga, Indonesia tidak termasuk dari negara yang disebut terpengaruh resesi tersebut. Atau mungkin lebih tepatnya belum. Resesi yang dimaksud adalah kemerosotan dalam perilaku seksual atau ‘resesi seks’. Istilah ini sering muncul dalam pemberitaan media beberapa hari terakhir. Negara negara yang disebut mengalami resesi seks ini diantaranya Amerika Serikat, dan beberapa negara di kawasan Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Cina, dan terakhir Singapura. Istilah resesi seks sendiri mulai digunakan oleh jurnalis Amerika Serikat ketika membicarakan bagaimana  mood  untuk melakukan hubungan seksual dan menikah turun tajam di negara tersebut. Berita yang dikutip dari CNBC Indonesia menyebutkan hasil riset  W. Bradford Wilcox, Direktur Proyek...