Langsung ke konten utama

Jenis - Jenis Kontrasepsi (8) -- Kontrasepsi Alami



Selain jenis-jenis kontrasepsi yang telah dijelaskan sebelumnya, ada pula beberapa metode lain yang yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan. Karena metode berikut tidak menggunakan alat atau obat, maka metode berikut sering pula disebut metode kontrasepsi alami.

Menerapkan metode alamiah bisa menjadi efektif jika dilakukan dengan tepat, akan tetapi efektifitasnya tentu akan lebih rendah dibandingkan dengan metode kontrasepsi modern.

1. Pantang berkala

Secara sederhana, pantang berkala berarti menahan diri dari melakukan hubungan seksual pada masa subur. Sebagaimana diketahui bahwa ketika berhubungan seksual pada masa subur, sperma akan lebih mudah membuahi sel telur. Untuk itu pasangan yang memilih metode ini menahan diri dari aktivitas seksual pada masa tersebut.

Untuk mengetahui masa subur, maka ada beberapa metode yang bisa dilakukan seperti perhitungan kalender, pemeriksaan lendir serviks, pengukuran suhu basal tubuh dan lain-lain.

Penting untuk diperhatikan bahwa perhitungan masa subur hanya akan efektif bila wanita yang bersangkutan mengalami siklus haid yang teratur. Dengan demikian metode seperti ini termasuk metode yang cukup sulit untuk diterapkan.

2. Senggama terputus

Metode senggama terputus dilakukan dengan menarik penis keluar sebelum ejakuasi terjadi. Senggama terputus memiliki nama lain coitus interuptus atau sering juga disebut dengan azl. Karena tidak memerlukan alat  atau obat tertentu, metode ini termasuk mudah untuk diterapkan. Selain itu metode ini ini tidak memerlukan biaya dan tidak memiliki efek samping.

Adapun dari segi efektifitas, maka metode ini termasuk kategori rendah. Salah satu penyebabnya adalah ketika penetrasi ada cairan praejakulasi yang keluar tanpa disadari oleh pria.  Cairan ini dikeluarkan melalui saluran yang sama saat ejakulasi bisa mengandung sedikit sperma. Artinya potensi kehamilan tetap tinggi yaitu sekitar 22 persen karena tingkat efektitas senggama terputus hanya berkisar 78 persen saja.

3. Metode Amonere Laktasi (MAL)

Proses menyusui bisa berpengaruh terhadap siklus kesuburan dan menstruasi ibu. Oleh karena itu, masa menyusui secara eksklusif selama enam bulan, dapat pula menjadi mentode alami untuk mencegah kehamilan. Metode inilah yang disebut dengan MAL.

Efektifitas metode ini dipengaruhi oleh beberapa syarat. Diantaranya ibu belum mengalami menstruasi sejak kelahiran, bayi masih berumur kurang dari enam bulan dan belum mengkonsumsi makanan apapun selain ASI eksklusif.

4. Spermisida

Spermisida adalah zat kimia dengan kandungan yang akan membunuh sel sperma. Hal ini agar sel sperma tersebut tidak bisa membuahi sel telur. Bentuk dan jenis spermisida ini bermacam-macam, mulai dari gel, krim, busa, hingga kapsul dan lembaran film yang larut dalam vagina.

5. Abstinensi seksual

Dalam pembahasan kontrasepsi, abstinensi berarti tidak melakukan hubungan seksual. Perbedaannya dengan metode pantang berkala yang disebut di atas adalah yang menjadi patokan tidak hanya siklus menstruasi saja. Abstinensi sering pula didasarkan oleh faktor lain, seperti pertimbangan medis bagi yang menjalani perawatan sampai dengan motif agama atau prinsip hidup.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT DATANG DI ERA NEW SIGA

Terhitung dari tahun 2022 ini, pencatatan pelaporan program KKBPK beralih dari aplikasi SIDUGA kepada SIGA secara keseluruhan. Dengan perubahan ini, maka mekanisme captor akan mengalami perubahan yang cukup penting hingga tidak berlebihan jika menyebut perubahan ini sebagai era baru captor program KKBPK. Apa saja yang berubah? Secara indikator, sebetulnya ada banyak kemiripan antara sistem lama pada SIDUGA dengan yang ada pada SIGA terbaru ini. Akan tetapi perubahan yang cukup signifikan bisa dilihat pada jenis data yang diinput ke dalam sistem secara online. Pada sistem sebelumnya, input data online hanya membutuhkan data yang telah direkap dalam form F/II/KB dan Rek.Kec F/I/Dal. Adapun pada sistem SIGA terbaru ini, proses perekapan dilakukan secara otomatis oleh sistem, sehingga data yang diinput ke dalam sistem adalah data mentah atau data dasar. Sederhananya, SIGA terbaru akan membangun data basis yang bersifat by name by address, sehingga jauh lebih lengkap jika dibandingkan siste...

Staff Meeting Pengelola Program Kecamatan bersama Dinas P2KBP3A

Dari kiri ke kanan: Ka. UPT Kec. Kec.Lab Badas, KTU Kec. Sumbawa, Ka. UPT Kec. Sumbawa, Kasubag Keuangan DP2KBP3A Kepala Dinas P2KBP3A Kab. Sumbawa, yang diwakili oleh Kasubag Keuangan DP2KBP3A, Supri, S.Pt menghadiri kegiatan Staff Meeting pada tanggal 22 April 2019 yang dilaksanakan di Balai Penyuluhan KB Kecamatan Sumbawa. Kegiatan ini menghadirkan PKB/PLKB dan unsur UPT KBPPPA dari dua kecamatan yaitu Kecamatan Sumbawa dan Kecamatan Labuhan Badas sejumlah 20 orang. Ka. UPT Kecamatan Sumbawa dalam pengantarnya menyampaikan laporan kegiatan dan capaian program di Kecamatan Sumbawa selama tahun 2019. Acara kemudian dilanjutkan dengan arahan dari perwakilan Dinas P2KBP3A. Dalam arahannya, Supri menyampaikan beberapa poin terkait pelaksanaan program KKBPK termasuk realisasi BOKB tahun anggaran 2019. Seluruh unsur diharapkan dapat memberi masukan dalam pelaksanaan program agar nantinya ketika kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan tidak ada lagi permasalahan yang belum tunt...

Meteri Pembinaan PIK R

Kumpulan materi yang disampaikan pada pembinaan PIK R Pertemuan 01 Pengelolaan PIK R  atau versi lain Pertemuan 02 Pengenalan Program GenRe Pertemuan 03 Project Based Learning (Life Skill) bersambung...