Selain jenis-jenis kontrasepsi yang telah dijelaskan sebelumnya, ada pula beberapa metode lain yang yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan. Karena metode berikut tidak menggunakan alat atau obat, maka metode berikut sering pula disebut metode kontrasepsi alami.
Menerapkan metode alamiah bisa menjadi efektif jika dilakukan dengan tepat, akan tetapi efektifitasnya tentu akan lebih rendah dibandingkan dengan metode kontrasepsi modern.
1. Pantang berkala
Secara sederhana, pantang berkala berarti menahan diri dari melakukan hubungan seksual pada masa subur. Sebagaimana diketahui bahwa ketika berhubungan seksual pada masa subur, sperma akan lebih mudah membuahi sel telur. Untuk itu pasangan yang memilih metode ini menahan diri dari aktivitas seksual pada masa tersebut.
Untuk mengetahui masa subur, maka ada beberapa metode yang bisa dilakukan seperti perhitungan kalender, pemeriksaan lendir serviks, pengukuran suhu basal tubuh dan lain-lain.
Penting untuk diperhatikan bahwa perhitungan masa subur hanya akan efektif bila wanita yang bersangkutan mengalami siklus haid yang teratur. Dengan demikian metode seperti ini termasuk metode yang cukup sulit untuk diterapkan.
2. Senggama terputus
Metode senggama terputus dilakukan dengan menarik penis keluar sebelum ejakuasi terjadi. Senggama terputus memiliki nama lain coitus interuptus atau sering juga disebut dengan azl. Karena tidak memerlukan alat atau obat tertentu, metode ini termasuk mudah untuk diterapkan. Selain itu metode ini ini tidak memerlukan biaya dan tidak memiliki efek samping.
Adapun dari segi efektifitas, maka metode ini termasuk kategori rendah. Salah satu penyebabnya adalah ketika penetrasi ada cairan praejakulasi yang keluar tanpa disadari oleh pria. Cairan ini dikeluarkan melalui saluran yang sama saat ejakulasi bisa mengandung sedikit sperma. Artinya potensi kehamilan tetap tinggi yaitu sekitar 22 persen karena tingkat efektitas senggama terputus hanya berkisar 78 persen saja.
3. Metode Amonere Laktasi (MAL)
Proses menyusui bisa berpengaruh terhadap siklus kesuburan dan menstruasi ibu. Oleh karena itu, masa menyusui secara eksklusif selama enam bulan, dapat pula menjadi mentode alami untuk mencegah kehamilan. Metode inilah yang disebut dengan MAL.
Efektifitas metode ini dipengaruhi oleh beberapa syarat. Diantaranya ibu belum mengalami menstruasi sejak kelahiran, bayi masih berumur kurang dari enam bulan dan belum mengkonsumsi makanan apapun selain ASI eksklusif.
4. Spermisida
Spermisida adalah zat kimia dengan kandungan yang akan membunuh sel sperma. Hal ini agar sel sperma tersebut tidak bisa membuahi sel telur. Bentuk dan jenis spermisida ini bermacam-macam, mulai dari gel, krim, busa, hingga kapsul dan lembaran film yang larut dalam vagina.
5. Abstinensi seksual
Dalam pembahasan kontrasepsi, abstinensi berarti tidak melakukan hubungan seksual. Perbedaannya dengan metode pantang berkala yang disebut di atas adalah yang menjadi patokan tidak hanya siklus menstruasi saja. Abstinensi sering pula didasarkan oleh faktor lain, seperti pertimbangan medis bagi yang menjalani perawatan sampai dengan motif agama atau prinsip hidup.
Komentar
Posting Komentar