Langsung ke konten utama

Rapat Koordinasi DP2KBP3A

Dalam rangka menyatukan persepsi tentang kondisi pelaksanaan program Banggakencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana), Dinas P2KBP3A Kab. Sumbawa melaksanakan Rapat Koordinasi pada Rabu 29/9. Rapat ini dihadiri unsur OPD dan Penyuluh KB se Kabupaten Sumbawa.



Pada pertemuan yang dipimpin langsung oleh Jannatulfalah selaku Kepala Dinas tersebut dibicarakan beberapa kendala dan tantangan pelaksanaan program. Pertemuan tersebut sekaligus mencoba mengevaluasi pelaksanaan program untuk menyusun solusi-solusi yang perlu ditempuh untuk kemajuan di masa yang akan datang.
Melelui arahannya, Jannatulfalah menyebutkan pentingnya menyamakan cara pandang antara OPD sebagai penanggung jawab program tingkat kabupaten dan Penyuluh KB sebagai pelaksana teknis di tingkat lapangan.
Selain itu diingatkan pula tentang beberapa hal pokok terkait pelaksanaan fungsi penyuluh, seperti 10 langkah PLKB dan bagaimana mengaitkan kerja di lini lapangan dengan tupoksi untuk penyusunan DUPAK penyuluh. 
Menurut Jannatulfalah, kiat-kiat ini diperoleh dari pengalamannya di awal karir menjadi PNS. Meskipun baru beberapa minggu menjabat sebagai Kepala Dinas pada OPD yg menangani Program KB, tapi dahulu dirinya pernah menjadi Penyuluh KB. Hal inilah yang kemudian disampaikan sebagai bahan masukan kepada para penyuluh di Kabupaten Sumbawa.
Turut menyampaikan arahan dalam pertemuan tersebut, Sekertaris Dinas dan beberapa pejabat Kepala Bidang di jajaran Dinas P2KBP3A. Secara umum, masing-masing pembicara menekankan tentang pentingnya kerjasama dan disiplin dalam pelaporan sehingga program-program yang dilakukan bisa terdokumentasi dengan baik.
Agenda rapat kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab bersama peserta. Pada kesempatan ini para penyuluh KB diberikan kesempatan untuk menanggapi dan memberikan usul saran terkait dengan pembahasan sebelumnya.
Para peserta dan pembicara mengharapkan agar pertemuan ini akan menjadi landasan untuk kerjasama yang baik dan agar pertemuan seperti ini akan bisa dilaksanakan secara rutin.(ANH)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT DATANG DI ERA NEW SIGA

Terhitung dari tahun 2022 ini, pencatatan pelaporan program KKBPK beralih dari aplikasi SIDUGA kepada SIGA secara keseluruhan. Dengan perubahan ini, maka mekanisme captor akan mengalami perubahan yang cukup penting hingga tidak berlebihan jika menyebut perubahan ini sebagai era baru captor program KKBPK. Apa saja yang berubah? Secara indikator, sebetulnya ada banyak kemiripan antara sistem lama pada SIDUGA dengan yang ada pada SIGA terbaru ini. Akan tetapi perubahan yang cukup signifikan bisa dilihat pada jenis data yang diinput ke dalam sistem secara online. Pada sistem sebelumnya, input data online hanya membutuhkan data yang telah direkap dalam form F/II/KB dan Rek.Kec F/I/Dal. Adapun pada sistem SIGA terbaru ini, proses perekapan dilakukan secara otomatis oleh sistem, sehingga data yang diinput ke dalam sistem adalah data mentah atau data dasar. Sederhananya, SIGA terbaru akan membangun data basis yang bersifat by name by address, sehingga jauh lebih lengkap jika dibandingkan siste...

Fenomena Resesi Seks: Ancaman atau Peluang

  Baru saja resesi ekonomi dinyatakan berakhir di Indonesia beberapa bulan yang lalu, saat ini negara-negara di Asia kembali terancam dengan isu resesi yang lain. Tapi kali ini bukan sektor ekonomi yang menjadi sasaran resesi. Untungnya juga, Indonesia tidak termasuk dari negara yang disebut terpengaruh resesi tersebut. Atau mungkin lebih tepatnya belum. Resesi yang dimaksud adalah kemerosotan dalam perilaku seksual atau ‘resesi seks’. Istilah ini sering muncul dalam pemberitaan media beberapa hari terakhir. Negara negara yang disebut mengalami resesi seks ini diantaranya Amerika Serikat, dan beberapa negara di kawasan Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Cina, dan terakhir Singapura. Istilah resesi seks sendiri mulai digunakan oleh jurnalis Amerika Serikat ketika membicarakan bagaimana  mood  untuk melakukan hubungan seksual dan menikah turun tajam di negara tersebut. Berita yang dikutip dari CNBC Indonesia menyebutkan hasil riset  W. Bradford Wilcox, Direktur Proyek...

Jenis-jenis Kontrasepsi (2)-AKBK

Jenis kontrasepsi yang kedua akan disampaikan adalah Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK). Jenis ini sering pula disebut dengan Susuk KB atau Implant. AKBK terdiri dari 1, 2, batang atau 6 batang plastik lembut yang berisi hormon yang dapat mencegah kehamilan selama 3 (tiga) sampai 5 (lima) tahun tergantung jumlah batang yang digunakan. Keuntungan AKBK ini antara lain: dapat bekerja sampai 3 tahun tidak mengganggu hubungan seks setelah implan dimasukkan, Anda dapat beraktivitas dengan normal Adapun kekurangan KB implan: Bisa menyebabkan pengguna tidak mengalami menstruasi Karena merupakan metode hormonal, terdapat efek samping seperti: nyeri kepala, jerawat, dll efektifitasnya bisa dipengaruhi oleh penggunaan obat lain