Langsung ke konten utama

Pelatihan Teknis New SIGA 2022

Dengan beralihnya sistem pencatatan dan pelaporan program KKBPK menjadi SIGA versi terbaru, maka akan banyak penyesuaian yang perlu disiapkan. Oleh karena itu, Perwakilan BKKBN Provinsi NTB mengadakan Pelatihan Teknis yang diikuti utusan 10 kabupaten/kota yang ada di NTB. Peserta dari kabupaten/kota terdiri dari operator kabupaten, operator kecamatan dan operator faskes sejumlah 40 orang.




Pelatihan yang berlangsung sejak 1 Maret sampai dengan 10 Maret 2022 ini, menerapkan metode campuran antara model virtual via google classroom dan model pembelajaran tatap muka di ruang kelas.

Pada saat pembukaan kegiatan, Plt Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Samaan, menyampaikan bahwa salah satu strategi pelaksanaan SIGA versi terbaru ini dengan menyiapkan operator sampai lini terbawah. Diharapkan nantinya pelaporan akan dilakukan oleh masing-masing operator baik di Faskes maupun Kelompok Kegiatan (POKTAN).

Adapun pelaksanaan pelatihan dipandu oleh Tim Teaching yang menyampaikan beragam materi terkait SIGA versi terbaru. Di antara materi tersebut adalah Tata Cara dan Mekanisme pelaporan untuk sub sistem YanKB dan subsistem Dallap. Kedua sub sistem tersebut dilengkapi dengan sarana blangko dan aplikasi yang bisa diisi secara realtime oleh operator.

Ketika dibandingkan antara sistem SIGA versi terbaru dan aplikasi statistik rutin, terdapat perbedaan dari model perekapan. Dalam aplikasi SIGA versi terbaru, perekapan dilakukan secara otomatis oleh sistem mulai dari tingkatan paling bawah. Hal ini dimungkinkan oleh jenis data inputan SIGA versi terbaru yang bersifat By Name By Address. 

Perbedaan ini kemudian menjadi pembeda yang memerlukan pendalaman dan adaptasi dari operator. Oleh karena itu, ketika menutup kegiatan, koordinator Latbang, Setya Budi Irianto menekankan pentingya hasil pelatihan ditindaklanjuti. Para peserta diminta untuk meneruskan informasi yang telah didapatkan di wilayah kabupaten/kota masing-masing.(ANH)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT DATANG DI ERA NEW SIGA

Terhitung dari tahun 2022 ini, pencatatan pelaporan program KKBPK beralih dari aplikasi SIDUGA kepada SIGA secara keseluruhan. Dengan perubahan ini, maka mekanisme captor akan mengalami perubahan yang cukup penting hingga tidak berlebihan jika menyebut perubahan ini sebagai era baru captor program KKBPK. Apa saja yang berubah? Secara indikator, sebetulnya ada banyak kemiripan antara sistem lama pada SIDUGA dengan yang ada pada SIGA terbaru ini. Akan tetapi perubahan yang cukup signifikan bisa dilihat pada jenis data yang diinput ke dalam sistem secara online. Pada sistem sebelumnya, input data online hanya membutuhkan data yang telah direkap dalam form F/II/KB dan Rek.Kec F/I/Dal. Adapun pada sistem SIGA terbaru ini, proses perekapan dilakukan secara otomatis oleh sistem, sehingga data yang diinput ke dalam sistem adalah data mentah atau data dasar. Sederhananya, SIGA terbaru akan membangun data basis yang bersifat by name by address, sehingga jauh lebih lengkap jika dibandingkan siste...

Musyawarah Cabang V IPeKB Indonesia DPC Kab. Sumbawa

Pada hari Selasa (31/8), Dewan Pengurus Cabang Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (DPC-IPeKB) Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan Musyawarah Cabang V. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses penyegaran pengurus 4 tahunan, yang mana pengurus periode sebelumnya akan berakhir pada bulan September 2021. Kegiatan ini menghadirkan anggota IPeKB dari unsur Penyuluh KB se Kabupaten Sumbawa sejumlah 23 orang. Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Sekertaris Dinas P2KBP3A, Fikri, S,KM yang memberikan arahan sekaligus membuka acara tersebut secara resmi. Dalam sambutannya, Fikri menyampaikan harapan agar IPeKb di masa yang akan datang bisa menjadi organisasi yang mampu menunjukkan keberadaannya meski dengan jumlah anggota yang sedikit. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) pengurus periode sebelumnya. LPj tersebut disampaikan oleh Ketua DPC periode 2017-2021, Dody Hidayat Jaya Miharja, SE. Untuk agenda selanjutnya, diadakan pemilihan Pengurus DPC IPeKB Kabupa...

Fenomena Resesi Seks: Ancaman atau Peluang

  Baru saja resesi ekonomi dinyatakan berakhir di Indonesia beberapa bulan yang lalu, saat ini negara-negara di Asia kembali terancam dengan isu resesi yang lain. Tapi kali ini bukan sektor ekonomi yang menjadi sasaran resesi. Untungnya juga, Indonesia tidak termasuk dari negara yang disebut terpengaruh resesi tersebut. Atau mungkin lebih tepatnya belum. Resesi yang dimaksud adalah kemerosotan dalam perilaku seksual atau ‘resesi seks’. Istilah ini sering muncul dalam pemberitaan media beberapa hari terakhir. Negara negara yang disebut mengalami resesi seks ini diantaranya Amerika Serikat, dan beberapa negara di kawasan Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Cina, dan terakhir Singapura. Istilah resesi seks sendiri mulai digunakan oleh jurnalis Amerika Serikat ketika membicarakan bagaimana  mood  untuk melakukan hubungan seksual dan menikah turun tajam di negara tersebut. Berita yang dikutip dari CNBC Indonesia menyebutkan hasil riset  W. Bradford Wilcox, Direktur Proyek...