Langsung ke konten utama

Sosialisasi Stunting melalui kegiatan KB-KES TNI Sumbawa

Pada hari Kamis (31/3) Komando Distrik Militer (Kodim) 1607 Sumbawa mengadakan kegiatan Keluarga Berencana Kesehatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin yang dilaksanakan setiap semester. Pelaksanaan kegiatan bertempat di Aula Parikesit Kodim 1607 Sumbawa dan dihadiri peserta dari pengurus Persit dan perwakilan Babinsa dari beberapa kecamatan.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Komandan Kodim 1607 Sumbawa, Mayor Inf. Kaharuddin S.Ag, yang sekaligus membuka kegiatan secara resmi. Dalam arahannya, Dandim menyampaikan agar para peserta menyimak dengan serius materi yang disampaikan agar dapat dilaksanakan ketika kembali ke tempat masing-masing.



Acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Penyuluh KB Ahli Muda Kab.Sumbawa, Ahmad Nurhalim dan Maya Febrianti, SH. Dalam paparannya dijelaskan tentang beberapa hal terkait dengan permasalahan stunting. Setelah pemaparan selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Seluruh peserta mengikuti rangkaian acara dengan baik hingga selesai. Sebagai catatan meskipun kegiatan dilangsungkan pada aula pertemuan, akan tetapi seluruh peserta, pemateri dan penyelenggara kegiatan tetap melaksanakan prosedur kesehatan pencegahan penyebaran Covid 19.

Penyuluh KB berbicara stunting

Hal yang cukup berbeda dari pelaksanaan kegiatan kali ini jika dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya adalah pada materi yang disampaikan oleh kedua Penyuluh KB. Jika sebelumnya materi kegiatan KB KES membahas terkait permasalahan kontrasepsi dan kesehatan reproduksi, maka pada kegiatan ini yang menjadi fokus pembahasan adalah isu stunting.

Kondisi stunting yang saat ini menjadi isu nasional menjadi latar belakang hal tersebut. Dalam pemaparannya, Halim menyampaikan bagaimana pentingnya isu stunting hingga mendorong terbitnya Perpres 72 tahun 2021 yang menargetkan penurunan kasus stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Selain itu, sebagaimana ditambahkan oleh Maya, karena isu ini juga terkait dengan erat dengan pembangunan keluarga, maka tidak mengherankan jika pembahasan pada kegiatan KB KS ini mengangkat permasalahan stunting.(ANH)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SELAMAT DATANG DI ERA NEW SIGA

Terhitung dari tahun 2022 ini, pencatatan pelaporan program KKBPK beralih dari aplikasi SIDUGA kepada SIGA secara keseluruhan. Dengan perubahan ini, maka mekanisme captor akan mengalami perubahan yang cukup penting hingga tidak berlebihan jika menyebut perubahan ini sebagai era baru captor program KKBPK. Apa saja yang berubah? Secara indikator, sebetulnya ada banyak kemiripan antara sistem lama pada SIDUGA dengan yang ada pada SIGA terbaru ini. Akan tetapi perubahan yang cukup signifikan bisa dilihat pada jenis data yang diinput ke dalam sistem secara online. Pada sistem sebelumnya, input data online hanya membutuhkan data yang telah direkap dalam form F/II/KB dan Rek.Kec F/I/Dal. Adapun pada sistem SIGA terbaru ini, proses perekapan dilakukan secara otomatis oleh sistem, sehingga data yang diinput ke dalam sistem adalah data mentah atau data dasar. Sederhananya, SIGA terbaru akan membangun data basis yang bersifat by name by address, sehingga jauh lebih lengkap jika dibandingkan siste...

Musyawarah Cabang V IPeKB Indonesia DPC Kab. Sumbawa

Pada hari Selasa (31/8), Dewan Pengurus Cabang Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (DPC-IPeKB) Kabupaten Sumbawa menyelenggarakan Musyawarah Cabang V. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses penyegaran pengurus 4 tahunan, yang mana pengurus periode sebelumnya akan berakhir pada bulan September 2021. Kegiatan ini menghadirkan anggota IPeKB dari unsur Penyuluh KB se Kabupaten Sumbawa sejumlah 23 orang. Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Sekertaris Dinas P2KBP3A, Fikri, S,KM yang memberikan arahan sekaligus membuka acara tersebut secara resmi. Dalam sambutannya, Fikri menyampaikan harapan agar IPeKb di masa yang akan datang bisa menjadi organisasi yang mampu menunjukkan keberadaannya meski dengan jumlah anggota yang sedikit. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) pengurus periode sebelumnya. LPj tersebut disampaikan oleh Ketua DPC periode 2017-2021, Dody Hidayat Jaya Miharja, SE. Untuk agenda selanjutnya, diadakan pemilihan Pengurus DPC IPeKB Kabupa...

Fenomena Resesi Seks: Ancaman atau Peluang

  Baru saja resesi ekonomi dinyatakan berakhir di Indonesia beberapa bulan yang lalu, saat ini negara-negara di Asia kembali terancam dengan isu resesi yang lain. Tapi kali ini bukan sektor ekonomi yang menjadi sasaran resesi. Untungnya juga, Indonesia tidak termasuk dari negara yang disebut terpengaruh resesi tersebut. Atau mungkin lebih tepatnya belum. Resesi yang dimaksud adalah kemerosotan dalam perilaku seksual atau ‘resesi seks’. Istilah ini sering muncul dalam pemberitaan media beberapa hari terakhir. Negara negara yang disebut mengalami resesi seks ini diantaranya Amerika Serikat, dan beberapa negara di kawasan Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Cina, dan terakhir Singapura. Istilah resesi seks sendiri mulai digunakan oleh jurnalis Amerika Serikat ketika membicarakan bagaimana  mood  untuk melakukan hubungan seksual dan menikah turun tajam di negara tersebut. Berita yang dikutip dari CNBC Indonesia menyebutkan hasil riset  W. Bradford Wilcox, Direktur Proyek...